Ajaib

Ajaib

Laksana seorang penyihir dengan kekuatan magisnya, begitu pula mereka.

Pernah kah dirimu membaca barisan kalimat yang diproduksi seseorang, kemudian merasakan ada sesuatu yang menyeret dan menarikmu untuk bergumul hingga ujung titik terakhir?

Layaknya pelukis yang menyihir dengan goresan warna pada kanvas putih. Para penulis ini menjadikan tatanan kata sebagai kekuatan di ujung jari mereka.

Tak perlu boros menghambur-hamburkan  beragam diksi, kadang hanya satu dua saja tersemat sudah cukup mewakilkan jutaan makna dan rasa.

Bakat.
Aku yakin ini perkara bakat, manakala seseorang bisa dengan mudahnya meramu apa-apa yang tersimpan dalam memori otaknya menjadi suatu paduan yang cantik lagi menarik.

Meski, aku pun meyakini ada jalur lain yang bisa ditempuh oleh sesiapa saja yang ingin memiliki kekuatan magis tersebut.  Salah satu jalannya adalah dengan berlatih mengasah diri. Meningkatkan jam terbang adalah kunci bila ingin menyamai mereka-mereka yang berbakat alami.

Namun, ada satu perkara yang kadang kala luput terlupa, untuk mendapatkan output yang maksimal, kau butuh input yang maksimal pula. Untuk urusan tulis menulis ini, yang kau butuhkan sebagai inputan adalah frekuensi aktivitas membaca. Bukan sekadar sering, namun juga pilihan bacaan yang akan kau masukkan ke dalam rak-rak memori otakmu haruslah yang berkualitas.

Jadi, sebelum menghasilkan karya tulis nan ajaib lewat jari jemarimu, sudah berapa banyak jenis buku yang kau baca hari ini?

#30DWC #30DWCjilid27 #day20 #30dwcday20